Kamis, 30 Oktober 2014

Natural Resources

Seiring berjalannya waktu, jumlah penduduk semakin bertambah. Jumlah penduduk yang semakin banyak itu mengakibatkan kebutuhan hidup manusia bertambah besar. Misalnya, kebutuhan makan, pakaian, perumahan, dan kendaraan. Usaha pemenuhan kebutuhan manusia menuntut perkembangan teknologi yang semakin maju. Teknologi pun menjadi maju karena manusia mengembangkan ilmu pengetahuan. Jika tidak dikendalikan penggunaannya maka sumber daya alam akan habis nantinya. Oleh karena itu perlu ada tindakan pelestarian sumber daya alam, adapun usaha-usaha untuk melestarikan alam diantaranya sebagai berikut: 1. Penanaman kembali hutan-hutan yang gundul 2. Menjaga kebersihan lingkungan 3. Membuat terasering pada pertanian di pegunungan. 4. Membatasi pengambilan sumber daya alam yang berlebihan. Ada beberapa pengelompokan sumber daya alam yang bertujuan untuk memudahkan kita dalam mengingatnya diantaranya adalah sumber daya alam berdasarkan jenisnya, sumber daya alam berdasarkan perubahannya, sumberdaya alam berdasarkan kegunaannya.

Ekologi Pertanian

Ekologi pertanian adalah studi proses ekologi yang mengendalikan sistem produksi pertanian. Pada ekologi pertanian, prinsip ekologi dibawa ke ekosistem pertanian. Istilah ini seringkali diartikan, meski tidaklah tepat, sebagai "sebuah sains, gerakan, praktek.Bidang ilmu yang dipelajari dalam ekologi pertanian tidak terkait pada salah satu metode pertanian melainkan terkait dengan ekosistem pertanian. Pakar ekologi pertanian tidak sama sekali menentang penggunaan teknologi dalam pertanian, melainkan menilai bagaimana, kapan, dan jika teknolgi dapat digunakan seiring dengan kekayaan hayati, keberagaman sosial, dan manusia.Ekologi pertanian menawarkan pola berdasarkan lokasi dalam mempelajari ekosistem pertanian, sehingga ekologi pertanian memahami bahwa tidak ada rumus universal yang dapat dijalankan di semua bentuk ekosistem. Ekologi pertanian tidak diefinisikan berdasarkan praktek pertanian tertentu. Ekologi pertanian mempelajari pertanyaan terkait dengan sifat dasar ekosistem pertanian, yaitu produktivitas, stabilitas, keberlanjutan, dan kesetaraan.Ekologi pertanian mempelajari keempat sifat dasar tersebut secara interdisipliner, menggunakan ilmu alam untuk mempelajari elemen eksistem pertanian seperti sifat tanah dan interaksi tanaman-hewan, juga ilmu sosial untuk memahami efek praktek pertanian pada masyarakat, pergerakan ekonomi untuk membangun metode produksi baru, atau faktor budaya yang menentukan praktek budi daya. Ekologi pertanian didefinisikan oleh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) sebagai "studi hubungan antara tanaman pertanian dan lingkungan" Definisi lain adalah ekologi pertanian sebagai interaksi antara tanaman, hewan, manusia, dan lingkungan di dalam sistem pertanian.Ekologi pertanian juga didefinisikan berdasarkan lokasi geografis terkait. Pada belahan bumi selatan misalnya, ekologi berperan secara politik yang bertujuan memenuhi kesetaraan sosial dan ekonomi kepada pelaku pertanian tradisional dan masyarakat pribumi.Amerika Utara dan Eropa menjauhkan aspek politik ini dan lebih mengarah kepada pendekatan ilmiah dengan sedikit aspek sosial. Padaa pendekatan berbasis ekologi populasi, ekologi pertanian menganalisis ekosistem pertanian dari sisi dinamika populasi spesies tertentu dan hubungannya dengan iklim dan biogeokimia, dan genetika populasi. Ekologi pertanian inklusif memandang ekologi pertanian sebagai bagian dari pertanian, di mana ekologi alam dan ekologi pertanian merupakan bagian utama dari ekologi. Ekologi alam mempelajari organisme dalam hal interaksinya dengan lingkungan alam. Sehingga ekologi pertanian menjadi dasar utama dalam ilmu pemanfaatan lahan di mana manusia mengelola kekuasaan terhadap organisme dalam lingkungan yang terencana dengan baik.