Senin, 16 November 2015



Catu daya merupakan suatu Rangkaian yang paling penting bagi sistem elektronika. Ada dua sumber catu daya yaitu sumber AC dan sumber DC. Sumber AC yaitu sumber tegangan bolak - balik, sedangkan sumber tegangan DC merupakan sumber tegangan searah.

Bila dilihat dengan osiloskop seperti berikut. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_9oGJ5xbedCjhKeGTVfL7M8HppSlapOmFvbwZXM-LYEDRfZ_m4SaRs8xCfeEoDtfqFpopCJ1efbbQgcxw3FZilCP9-U1WxybG571z14phSxwO1rb85AuhTMCqWQs0XOa2T1eCjNQ4hyphenhyphenue/s320/Teg+AC.JPG(a) Tegangan AC https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSX6vOO2tY5MZ0XUvBcle3KI89UobC9WeOlIBTpwzUnT-wWJYHVyUYYXyT94QIKw2hKiQ-e8RsIUWjFQ-abwGDwJD-nINC9AhjD9vuYJNMOLHQHuVGJeevkBVzVGXBCW6JHHtjCtUDrxfW/s320/Teg+DC.JPG(b) Tegangan DC Gambar 1. Sumber Tegangan Bila diamati sumber AC tegangan berayun sewaktu-waktu pada kutub positif dan sewaktu-waktu pada kutub negatif, sedangkan sumber AC selalu pada satu kutub saja, positif saja atau negatif saja. Dari sumber AC dapat disearahkan menjadi sumber DC dengan menggunakan rangkaian penyearah yang di bentuk dari dioda. Ada tiga macam rangkaian penyearah dasar yaitu penyearah setengah gelombang, gelombang penuh dan sistem jembatan. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS6F98_jLOtCjb5hsZmrTOzPwLZQEAHa0EBZPy3x3OINqNrsa5akqdcMHEgXOg1woyJv0nYdmoO8ry7L71NycxqIudidLCEahMQrsRQSWLZt5vaJ_58mvyHrpIQaqXAOuj4H6C92y56xYk/s320/penye+setengh+gel.JPG(a) Penyearah Setengah Gelombang https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFgKR-SewLTWqniSrMrT0FObvuNjT6OyQpDSXGxNm9lCO5wxYhmENY3LQKcscTtCB_M6OL1UmmyqDoSJTmtPUzuuOkMY-xbBmeP_vl3mJiniJE0q7SG6A3KjOISAl5dr4JLkVrFJSGZs_X/s320/P+gel+penuh.JPG(b) Penyearah Gelombang Penuh https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI0Z39McxRHv51S5Sury7mX0u8SyikCPH2caaepi686aKSt4xedZk0WKL-YXDJT_a4NHmjstK6PoG9wxYdgtPuBb2IIldEuHa3lTZrs1cKsbXTtXJNGpLZA37sbDttoO5X_39-OCfyY1FK/s320/P+sstem+Jemb.JPG(c)



Penyearah Sistem Jembatan Gambar 2.6. Rangkaian Penyearah Biasanya output dari rangkaian diberi suatu filter kapasitor untuk menghilangkan riak sehingga diperoleh tegangan DC yang stabil. Tegangan DC juga dapat diperoleh dari batere. Dengan penggunaan batere ditawarkan sumber tegangan DC yang stabil dan portable namun dapat habis tergantung kapasitas batere tersebut. Tegangan yang tersedia dari suatu sumber tegangan yang ada biasanya tidak sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu diperlukan suatu regulator tegangan yang berfungsi untuk menjaga agar tegangan bernilai konstan pada nilai tertentu. Regulator tegangan ini biasanya berupa IC dengan kode 78xx atau 79xx. Untuk seri 78xx digunakan untuk regulator tegangan DC positif, sedangkan 79xx digunakan untuk regulator DC negatif. Nilai xx menandakan tegangan yang akan diregulasikan. Misalnya kebutuhan sistem adalah positif 5 volt, maka regulator yang digunakan adalah 7805. IC regulator ini biasanya terdiri dari tiga pin yaitu input, ground dan output. Dalam menggunakan IC ini tegangan input harus lebih besar beberapa persen (tergantung pada data sheet) dari tegangan yang akan diregulasikan.



Rangkaian & Layout PCB Catu Daya DC 5V dan 12V


https://telinks.files.wordpress.com/2010/02/ps12v5vkit2.jpg?w=300&h=204Bereksperimen elektronika digital TTL membutuhkan adanya catu daya DC 5V. Tak jarang pula kita membutuhkan catu daya DC 12V untuk keperluan lain, misalnya: menggerakkan relay 12VDC, motor DC 12V, opamp, atau sekedar untuk memutar bor PCB kita.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kita dapat membeli catu daya tegangan DC dengan beberapa variasi tegangan (multi-voltage regulated DC power supply). Atau dapat juga kita gunakan wall-adaptor 500mA-1A yang dapat kita beli di toko peralatan elektronik. Atau dapat juga kita merakit sendiri rangkaian catu daya yang kita butuhkan.

Nah, bagi Anda yang ingin merakit sendiri catu daya tegangan DC 5V dan 12V, Anda dapat menggunakan layout PCB berikut ini. Foto di atas adalah komponen komplit dari papan praktikum yang terdiri dari rangkaian catu daya dan project-board.

https://telinks.files.wordpress.com/2010/02/ps12v5v.jpg?w=660













Adapun skematik dari rangkaian tersebut adalah:

https://telinks.files.wordpress.com/2010/02/sch12v5v.jpg?w=660

Sebagai masukan tegangan AC dapat digunakan trafo 2A jenis CT dengan tegangan maksimum keluaran 15-18 VAC. Sebagai regulator digunakan IC 7812 dan 7805 dengan maksimum arus keluaran ±1A.

https://telinks.files.wordpress.com/2010/02/tb03b-f500-dg301.jpg?w=300&h=240Sebagai terminal konektor kabel masukan dan keluaran, digunakan PCB Mount Terminal Block dengan model seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut ini.

Rangkaian ini sangat mudah dirakit. Jika Anda berminat, silakan meninggalkan komentar dan saya akan mengirimkan file layout PCB dalam format PDF siap cetak. Foto di bawah adalah catu daya 12V dan 5V yang digabungkan dengan sebuah project-board yang sangat fleksibel untuk bereksperimen. Bagus kan? Hihihi… :D

Foto Papan Eksperimen Elektronika

https://telinks.files.wordpress.com/2010/02/lab1kit1.jpg?w=660







Untuk pembuatan rangkaian catudaya ini diperlukan komponen – komponen yang dapat di cari di toko – toko, yang diantara lain :
1. PCB Polos (10x20cm)                      1 Buah = 4.500
2. Ferit Clorida                                     Secukupnya
3. Saklar Power                                    1 Buah = 5.500
4. Kabel PLN                                       1 meter =
5. Kabel Pelangi                                   2 Meter = 2000 * 2
6. Trafo CT 3A ( 15,18,24,30 )            1 Buah =
7. Diode Bridge 5A                              3 buah = 3000 * 3
8. IC 7805 + Heat Sink                        1 buah = 2.000 + 3.000
9. IC 7905 + Heat Sink                        1 buah = 3.000 + 3.000
10. IC 7812 + Heat Sink                      1 buah = 2.000 + 3.000
11. IC 7912 + Heat Sink                      1 buah = 3.000 + 3.000
12. IC 317 + Heat Sink                        1 buah = 4.000 + 3.000
13. IC 337 + Heat Sink                        1 buah = 5.100 + 3.000
14. Kapasitor 10.000 mikro farad        2 buah = 900.00 * 2
15. Kapasitor 2.200 mikro farad          4 buah = 1.725.00 * 4
16. Kapasitor 10 mikro farad               4 buah = 225.00 * 4
17. Resistor 560 ohm                           2 buah = 50.00 * 2
18. Resistor 270 ohm                           4 buah = 100.00 * 4
19. Resistor 10k ohm                           2 buah = 100.00 * 2
20. Resistor Variabel 5k ohm               2 buah = 200.00 * 2
21. Dioda N4148                                  2 buah = 200.00 * 2
22. Fuse 3 A + Socket                          1 buah = 500.00 + 500.00
 23. Fuse 2 A + Socket                         6 buah = 500.00 + 500.00
24. LED merah                                    2 buah = 300.00 * 2
25. LED hijau                                      2 buah = 300.00 * 2
26. Potensio Mono 5A                         2 Buah = 3.000 * 2
27. Transistor TIP 3055                       3 buah = 7.500 * 3





Dan tidak lupa alat_alat yang diperlukan:
• Soldier
• Timah
• Penyedot Timah
• MultiTester
• Tang ( Kombinasi Lancip, Potong )
• Gergaji Besi
• Bor Tangan
• Spidol Permanen
• Penggaris
• Cutter
• Obeng +-
• Lem
• Setrika
• Dll





























Dan berikut ini struktur schmatiknya:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid7mxIuwhDTvtiXVDdLqFszbKnWRdbCvGrnK-XgLCeEae32jWmGshXaQuEVxBSGNlZ0Qcc3XUGihj8L1qg7H-Shy0CG_tQhJDUjJmaAPweVLRF3VY_OJVM_543yPU0n3Bn4y12EdXQsbzD/s640/09i09_2.jpg

















Gambar Layout

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihQs3XOw7kp8F6uW7_YzgvpHCrCSi0vl3Au_kMZuo7CZjUkkKG8vIQUcUoHZeg07Y8cChkfY7St7ZTvyzuKDmHXjTFF9bTv7YHrCBQ75wKjkiaD399F9K7wiTT8rVsr-KvvGzXWK37A0H7/s1600/lay+out.JPG



Sistematik Cara Pembuatan Catudaya.
1. Pertama kita siapkan sebuah papan PCB Polos
2. Gambar rangkaian dan layout dengan menggunakan Electronic Workbench
3. Gambar garis dengan spidol / cutting stiker ( mirror ) untuk membuat layout PCB
4. Lalu di celupkan ke dalam pelarut ( Florit )
5. Setelah kering kita bisa mem-bor PCB dengan menggunakan mata bor 0,8
6. Setelah selesai kita bisa pasang komponennya satu persatu
7. Setelah selesai semua, Rangkain bisa dimasukan ke dalam box
8. Di test







Referensi :


http://duniaelektro.com/

Selasa, 20 Oktober 2015

Tahapan - tahapan dalam proses pengambilan keputusan , terutama dalam bidang engineering

Tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan, terutama dalam bidang engineering

A.      Pengertian Pembuatan Keputusan
Pada hakekatnya, pembuatan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap suatu masalah yang dihadapi. Demikian dikemukakan oleh Sondang P. Siagian dalam bukunya “Filsafat Administrasi”, halaman 47. Lebih jauh dikatakan bahwa pendekatan yang sistematis itu menyangkut pengetahuan tentang hakekat masalah yang dihadapi, pengumpulan fakta dan data yang relevan dengan masalah yang dihadapi, analisis masalah dengan mempergunakan fakta dan data,mencari alternatif pemecahan, menganalisis setiap alternatif sehingga dikemukakan alternatif yang paling rasional, dan penilaian hasil yang dicapai sebagai akibat dari keputusan yang diambil.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik pengertian bahwa proses pembuatan keputusan tidak terjadi secara kebetulan dan asal jadi saja, tetapi melalui proses rasional. Oleh sebab itulah pembuatan keputusan harus dilakukan dengan memperhatikan lima hal berikut:
1.      Proses pembuatan keputusan dilakukuan dengan kesengajaan.
2.      Pembuatan keputusan menggunakan pendekatan sistematik, dalam arti tidak asal jadi.
3.      Pembuatan keputusan pada hakekatnya merupakan pemecahan masalah dengan sebaik-baiknya.
4.      Pemecahan masalah dalam pembuatan keputusan harus didasarkan atas fakta yang diolah, bukan atas dasar mereka-reka.
5.      Keputusan yang baik adalah hasil pemilihan berbagai laternatif, setelah dianalisis dengan matang.
Pembuatan keputusan ialah proses memilih sejumlah alternatif. Pembuatan keputusan penting bagi administrator pendidikan karena proses pengambilan keputusan mempunyai peran penting dalam memotivasi, kepemimpinan, koordinasi, dan perubahan organisasi. Setiap level administrasi sekolah mengambil keputusan secara hierarkis. Keputusan yang diambil administrator berpengaruh terhadap pelanggan pendidikan terutama peserta didik. Oleh karena itu, setiap administrator pendidikan harus memiliki keterampilan mengambil keputusan secara cepat, tepat, efektif, dan efisien.

B.       Prinsip Pembuatan Keputusan
Pembuatan  keputusan  mengenal  berbagai  prinsip  dasar  sehingga  baik  dalam tahapan  perumusan  maupun  implementasinya  pembuatan  keputusan  tersebut memenuhi  syarat  sebagai  alat  manajemen  yang  dapat  memberikan  panduan  bagi anggota  dalam  bertindak  dan  berprilaku.   Adapun  Prinsip-Prinsip  tersebut  adalah sebagai berikut: 
1.  Keputusan pada dasarnya ditujukan untuk memecahkan masalah, karena itu setiap alternatif solusi hendaknya tepat untuk masalah yang dituju.  
2.  Setiap  keputusan  hendaknya  merupakan  alternatif  terbaik  dengan  resiko yang amat minial.    
3.  Keputusan  hendaknya  sudah  mempertimbangkan  lingkup  dan  resiko  secara sistematik dan sistemik.
4.  Keputusan hendaknya tidak berada diluar zona of acceptance manusia.
5.  Keputusan yang efektif adalah keputusan yang dapat dilaksanakan.
6.  Keputusan  hendaknya  memecahkan  masalah  yang  generik  bukan  masalah yang oprasional teknis.
7.  Pembuatan  Keputusan  terdiri  dari  tahap  perumusan  keputusan  dan implementasi keputusan.
8.  Pembuatan  keputusan  hendaknya  menghasilkan  suatu  hasil  yang  dapat diukur.
9.  Keputusan tidak selalu harus dimulai dari data, tapi dari judgement.     
Keseluruhan  prinsip  di  atas  dapat  dijadikan  dasar  dalam  setiap  pembuatan keputusan. Dengan menerapkan prinsip tersebut pembuat keputusan dapat terhindar dari   berbagai kesalahan  dalam  menggunakan  pembuatan  keputusan.   Ini  mengandung  arti  bahwa kekacauan manajemen yang acap kali disebabkan oleh pembuatan keputusan yang tidak didasarkan kepada prinsip yang tepat dapat dihindari.

C.      LANGKAH-LANGKAH  PEMBUATAN KEPUTUSAN
Setiap kali manajemen memberikan pandangan sesuai dengan sudut tinjauannya. Oleh sebab itu, banyak variasi tahap-tahap pembutan keputusan yang muncul.  Sedang P. Siagian dalam buku-nya “Sistem Informasi untuk Pembuatan Keputusan” mengemukakan pendekatan bertahap dalam pembuatan keputusan pada halaman 110. Pendekatan bertahap berarti sebelum keputusan di ambil, ada langkah-langkah tertentu yang harus dilakukan terlebih dahulu.
Langkah-langkah tersebut meliputi:
1.        Kegiatan-kegiatan intellijen. Artinya menemukan situasi yang memerlukan kegiatan pembuatan keputusan.
2.        Design-activities, yang berarti menemukan, mengembangkan, dan menganalisis tindaklanjut yang hendak dicapai.
3.        Kegiatan pemilihan, yaitu memilih dari berbagai kemungkinan tindak lanjut yang menurut perhitungan merupakan tindak lanjut yang paling tepat.
4.        Pelaksanaan, dalam arti pembuatan keputusan.
 Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut di atas, maka secara sistematis diharapkan akan memungkinkan seseorang membuat keputusan dengan tepat, cepat, praktis, dan rasional.

Berhubungan dengan tahap-tahap tersebut, tetapi lebih empiris (yaitu, menelusuri keputusan sebenarnya dalam bidang engineering), adalah langkah pengambilan keputusan menurut Mintzberg dan koleganya:
  1. Tahap identifikasi, di mana pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan diagnosis dibuat Diketahui bahwa masalah yang berat mendapatkan diagnosis yang ekstensif dan sistematis, tep masalah yang sederhana tidak.
  2. Tahap pengembangan, di mana terdapat pencarian prosedur atau solusi standar yang ada as mendesain solusi yang baru. Diketahui bahwa proses desain merupakan proses pencarian d percobaan di mana pembuat keputusan hanya mempunyai ide solusi ideal yang tidak jelas.
  3. Tahap seleksi, di mana pilihan solusi dibuat. Ada tiga cara pembentukan seleksi: dengan penilainn pembuat keputusan, berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan analisis logis; dengan analisis alternatif yang logis dan sistematis; dan dengan tnwar-menawar saat seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua manuver politik yang ada. Sekali keputusan diterima secara formal, otorisasi pun kemudian dibuat.

  •  Tingkat-tingkat
Setiap keputusan mempunyai kadar tingkatan yang berbeda-beda. Keputusan biasanya memiliki empat tingkatan yaitu keputusan otomatis,keputusan yang bedasarkan informasi yang diharapakan,keputusan yang bedasarkan pertimbangan,serta keputusan bedasarkan ketidakpastian ganda. Keputusan otomatis merupakan bentuk keputusan yang dibuat dengan sangat sederhana.
  •  Jenis-jenis
Keputusan biasanya terbagi menjadi dua jenis yaitu keputusan pribadi dan keputusan bersama. Keputusan pribadi merupakan keputusan yang diambil untuk kepentingan diri sendiri dan dilakukan secara perorangan. Keputusan bersama merupakan keputusan yang diambil bedasarkan kesepakatan bersama dan untuk kepentingan bersama. Keputusan bersama tidak boleh menguntungkan satu pihak dengan merugikan pihak lain.
  •  Kategori
Keputusan jika dilihat dari cara memperoleh informasi dapat dikategorikan menjadi empat yaitu keputusan refresentasi, empiris, Informasi, ekpolorasi. Keputusan Refresentasi merupakan keputusan yang dihadapi dengan informasi yang cukup banyak, dan mengetahui dengan tepat bagaimana memanipulasi informasi tersebut. Keputusan Empiris merupakan keputusan yang kurang memiliki informasi namun mengetahui bagaimana memperoleh informasi dan pada saat informasi itu diperoleh dinamakan keputusan empiris.    Keputusan Informasi merupakan keputusan yang kaya akan informasi, tetapi diliputi dengan kontroversi tentang bagaimana memperoleh informasi itu, dan selanjutnya akan menghasilkan keputusan informasi. Keputusan Ekpolorasi merupakan keputusan yang kurang akan informasi dan tidak ada kata sepakat yang dianut untuk memulai mencari informasi serta tidak tahu dari mana usaha pengambilan keputusan akan dimulai.

  •       Contoh kasus masalah :

Jika anda seorang manager dibidang kelistrikan memiliki masalah dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga air dan uap namun anda ditugaskan membangun pembangkit listrik didaerah terpencil yang memiliki akses transportasi yang kurang memadai untuk memindahkan alat-alat yang dibutuhkan serta banyak tawaran kerja sama dengan perusahaan yang bergerak dibidang yang sama didaerah tersebut,apakah anda memutuskan berkerja sama dengan perusahaan tersebut atau tetap berdiri sendiri ? berikan alasan serta perhitungan yang anda lakukan sebagai seorang manager

Jawab :

Poin poin penting yang diperhitungkan :

1.lama tidaknya perusahaan yang bergerak dibidang tersebut
2.seberapa berpengalamannya perusahaan yang ingin bekerja sama
3.untung dan rugi perusahaan kita
4.nilai transportasi yang dibutuhkan perusahaan jika ingin membuatnya sendiri
5.kualitas pembangunan
6.waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan
7.sumber daya manusia yang kurang berpengalaman
8.rendahnya mutu transportasi didaerah tersebut

Saya sebagai meneger lebih memilih bekerja sama dengan perusahaan ini dengan syarat mengadakan pelatihan tenaga kerja yang kurang berpengalama dari perusahaan yang bekerja sama untuk penjaminan mutu pembangunan serta bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membangun pembangkit tenaga listrik dari perusahaan yang bekerja sama karena tidak memungkinkannya memindahkan alat-alat dari perusahaan kami karena transportasi yang kurang memungkinkan.

  • Sumber :
Soetopo, Hendyat. 2010. Kepemimpinan Pendidikan. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Kamis, 29 Januari 2015

JENIS - JENIS MASALAH LINGKUNGAN HIDUP

Jenis- jenis Masalah Lingkungan hidup di dunia :

PENCEMARAN

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Ada bebarapa jenis pencemaran di dunia yaitu :

Pencemaran air  :

 adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau  sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit,
Akibatnya :
  • Dapat menyebabkan banjir
  • Erosi
  • Kekurangan sumber air
  • Dapat membuat sumber penyakit
  • Tanah Longsor
  • Dapat merusak Ekosistem sungai
  • Kerugian untuk Nelayan
Pencemaran udara :

adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
  • Mempengaruhi kualitas air permukaan
  • Merusak tanaman
  • Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
  • Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
  • Peningkatan suhu rata-rata bumi
  • Pencairan es di kutub
  • Perubahan iklim regional dan global
  • Perubahan siklus hidup flora dan fauna
  • Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Pencemaran Tanah :
 
 adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Dampaknya :
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Penanganannya :
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-siteadalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.

 Jenis-jenis Masalah lingkungan hidup di Indonesia :

Masalah Lingkungan hidup di Indonesia saat ini:
–          penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan;
–          polusi air dari limbah industri dan pertambangan;
–          polusi udara di daerah perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara paling kotor ke 3 di dunia);
–          asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan;
–          penghancuran terumbu karang;
–          pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju;
–          pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur;
–          hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.

Pencegahan dan penanggulangan masalah lingkungan:

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.

Pencemaran lingkungan akibat dari pembangunan industri


 

 Masalah Lingkungan Dalam Pembangunan Industri.


       Pembangunan di sektor dunia Industri merupakan cara yang tepat dalam menaggulangi masalah pengangguran dan kemiskinan. Melalui pembangunan proyek industri pemerintah dan para pengusaha mampu mempekerjakan rakyat yang memiliki potensi baik. Hal ini juga dapat meningkatan perekonomian negara karena dengan proyek industri maka negara dapat mengurangi barang-barang import. Dunia Industri juga dapat mengajarkan dan mendidik bangsa agar menjadi bangsa yang produktif, inovatif dan kreatif sehingga dalam beberapa tahun bangsa kita bisa menghilangkan sifat konsumtif.

          Meskipun memiliki dampak positif yang besar bagi bangsa dan negara namun pembangunan proyek industri sering kali menyebabkan kasus-kasus pencemaran yang jelas-jelas merusak lingkungan. Banyak proyek-proyek pembangunan industri maupun kegiatan produksi yang ada didalamnya tidak memenuhi dan menaati kaidah lingkungan hidup. Sehingga lingkungan sekitar pabrik industri mengalami pencemaran tanah, air dan udara. Hal ini tentu saja mengakibatkan gangguan kesehatan bagi masyarakat sekitar pabrik. Banyak penyakit-penyakit kulit, gangguan pernapasan dan gangguan pencernaan yang menyerang warga sekitar.

          Kasus pencemaran lingkungan akibat industri perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Walaupun sudah ditetapkannya peraturan perundangan tentang hal ini namun masih banyak saja para pengawas dan pelaksana peraturan yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka dengan mudah menerima uang suapan dan membiarkan pabrik-pabrik yang membuang limbahnya ke daerah pemukiman warga.

          Kasus pencemaran udara yang terjadi akibat industri diakibatkan oleh pembuangan gas pembakaran mesin diesel dan gas sisa produksi yang dibuang melalui cerobong asap, namun dalam kasus ini cerobong asap yang dipergunakan sebagai saluran pembuangan sekaligus penyaringan udara sisa sebelum dibuang tidak memiliki spesifikasi yang baik dalam mengurangi polusi. Selain itu ketinggian dan kemiringan cerobong asap juga harus ideal sehingga udara sisa yang dibuang tidak mengenai lingkunngan tempat tinggal warga.

          Berbeda dengan kasus pencemaran udara, pencemaran air dan tanah dipengaruhi oleh pembuangan limbah yang dibuang ke sungai atau saluran air warga. Pencemaran ini diakibatkan juga oleh pengolahan dan sterilisasi limbah yang kurang baik sehinngga limbah yang dibuang ke sungai masih menggandung bahan-bahan logam maupun organik yang berbahaya. Bahan-bahan ini bukan hanya menggangu kesehatan warga namun juga dapat menganggu populasi hewan dan tumbuhan air serta dapat menyebabkan mutasi.

          B. Keracunan Bahan Organis Pada Industrilisasi.

          Pada pembangunan industri sering menggunakan bahan-bahan kimia dalam proses produksi. Bahan-bahan kimia ini sering sekali mengakibatkan keracunan bagi orang yang tidak sengaja mengenainya. Bahan-bahan kimia tersebut antara lain HCl, H2S H2SO4, HNO3. Bahan tersebut biasa digunakan dalam melarutkan cat, vernis, lemak, oli dan karet. Bahan-bahan diatas ada yang bersifat basa dan asam. Umunya bahan-bahan ini sering mengakibatkan gangguan pernapasan dan iritasi pada kulit karena sifat asam yang terkandung dalam bahan tersebut.

          Jika limbah dari bahan-bahan korosif tersebut mencemari lingkungan dan tidak sengaja dikonsumsi warga maka dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan kerusakan jaringan kulit, mata dan organ tubuh terutama hati dan ginjal. Bahan- bahan tersebut juga dapat mengakibatkan kebutaan dan hilangnya kesadaran atau pingsan bila terkena dalam jumlah yang banyak dan jangka waktu yang sedikit. Maka dari itu kita perlu mengolah bahan-bahan berbahaya tersebut dengan bijak agar tidak membahayakan lingkungan sekitar.